kisah cintaku, sama seperti kebanyakan kisah kisah lain yang jauh dari kata menarik dan sempurna, namun kisah yang merubah banyak hal dalam hidupku, pandanganku, hatiku, kelemahanku, trauma ku.
banyak yang tidak tau bahwa dulu aku memiliki krisis kepercayaan kepada orang lain, kecuali beberapa orang yang benar benar ku anggap mampu menjadi tempat sandaranku.
ini bukan kisah cintaku yang pertama, sebelumnya sudah beberapa aku mencoba membina hubungan namun selalu berakhir dengan tidak baik, padahal dulu aku butuh hubungan yang bisa mendukung ku dalam cita cita dan masa depan, setidaknya suatu saat bila kita tidak bersama dalam ikatan cinta maka kita masih bisa bersama dalam persahabatan.
tidak banyak yang tau bahwa aku memiliki trauma dalam hubungan, entah itu keluarga, sahabat dan cinta dan itu yang menyebabkan aku sering sakit secara fisik walaupun tidak parah hanya sebatas magh dan demam tapi itu bukan semata karena fisik ku lemah, tapi karna pikiran dan mental ku yang sakit. dan aku mengakui itu semua....
tau apa yang paling aku butuhkan saat itu?
bukan pacar, bukan uang dan bukan kata kata yang menyalahkan ku atau melambungkan ku pada haarapan semu. yang aku butuhkan hanya di dengar, di tenangkan dan di temani melangkah satu demi satu untuk bisa belajar dewasa dan berpikir lebih logis dan terbuka.
dan dia.. sosok yang menemaniku saat ini hadir perlahan, tidak bermaksud menginginkan tempat dalam hati dan hidupku tapi dia hanya ingin mengenalku. dia hadir sebagai sosok kakak, teman dan sahabat dan selalu mendengarkan dengan penuh kesabaran, bukan hal yang luar biasa sebenarnya , tetapi untuk orang yang egois, keras kepala seperti ku yang selalu di anggap dengan konotasi negatif bahwa aku berbeda, kehadiran sosok yang dengan sabar mendengarkan itu menjadi sesuatu yang sangat besar, dengan melihatnya saja aku berjanji unyu berusaha dan berdoa agar Tuhan mengijinkanku selalu bersamanya....
dia.. sosok yang tidak aku bayangkan tapi aku butuhkan, dia meminimalisir segala tindakan gegabah dan keras ku, dia menngajarkan ku membina hubungan baik dengan mereka disekitarku, memaafkan masa lalu meskipun berat, membuatku kembali percaya bahwa selalu ada rumah untuk ku kembali...
jika ada yang bertanya...
kenapa aku bertahan dengan dia..
karena aku membutuhkannya, di mendengar tampa berharap untuk ku dengar, dia mengajari arti mengerti tampa harus memaksa, jika sebagian orang sulit mendefinisikan siapa cinta pertamanya, kuharap aku tidak akan salah menganggapnya sebagai kisah cinta terakhirku, karena cinta pertama hanya akan ku sebut sebagai kisah dimana aku mulai mengenal rasa suka pada makhluk Tuhan yang disebut laki laki.
